Tips & Trick

5 Risiko Bangun Rumah di Tanah Bekas Sawah Wajib Diketahui!

Rumah di tanah sawah

Bagaimana jadinya kalau kita bangun rumah di tanah bekas sawah? Pasalnya kondisi tanah sawah yang cenderung berair dan gembur cukup berbahaya jika dijadikan sebagai fondasi bangunan rumah. 

Saat membangun rumah, tentunya kita tidak ingin ada masalah ketika sudah ditempati nanti. Namun, berbeda halnya jika mendirikan bangunan di tanah bekas sawah.

Tanah bekas sawah biasanya memiliki jenis tanah lempung organic, yang dapat mengembang dan berpotensi merusak lantai pada suatu bangunan. 

Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasi masalah ini. Para kontraktor biasanya melakukan tindakan tertentu sebelum mendirikan bangunan rumah di tanah bekas sawah.

Risiko Bangun Rumah di Tanah Bekas Sawah

Jika kamu hendak membeli sebuah rumah atau mendirikan sebuah rumah, sebaiknya ketahui terlebih dahulu mengenai kondisi lahan pembangunan.

Bangun rumah di tanah bekas sawah juga banyak dilakukan agen perumahan saat ini. Untuk itu, sebelum membeli rumah dengan kondisi tanah seperti itu, ketahui terlebih dahulu resikonya sebagai berikut:

Pondasi yang Kurang Kuat

Bangunan rumah yang dibangun di tanah bekas sawah diperkirakan akan merusak pondasinya. Pasalnya, kondisi tanah yang gembur dan belum padat, akan membuat tanah tersebut mudah bergeser.

Para pengembang biasanya akan melihat dan menilai terlebih dulu kondisi tanah saat akan bangun rumah di tanah bekas sawah, baru kemudian memproses tanahnya agak menjadi lebih padat.

Merusak Dinding Bangunan

Risiko berikutnya yang muncul jika bangun rumah di tanah bekas sawah adalah dinding bangunan yang mudah retak.

Tanah gembur yang merusak pondasi rumah, lama-lama akan merusak kondisi dinding bangunan itu juga karena tanahnya mengalami pergeseran.

Lebih bahaya lagi, semakin lama kondisi rumah akan mengalami kerusakan yang parah hingga bagian dinding yang mengalami kerobohan sewaktu-waktu.

Biaya yang Mahal

Saat bangun rumah di tanah bekas sawah dilakukan, biaya yang harus dikeluarkan juga lebih mahal dibandingkan rumah yang dibangun di lahan tanah padat biasa.

Hal ini disebabkan karena kondisi tanah yang gembur tadi dan juga belum stabil untuk dijadikan fondasi bangunan. Pembuatan struktur rumah yang sulit juga membuat biaya lebih mahal.

Air Kotor

Salah satu kerugian menghuni rumah atau bangunan rumah di tanah bekas sawah adalah kondisi air yang kotor. Hal ini disebabkan karena kualitas air tanahnya yang kurang berkualitas.

Yang bisa dilakukan adalah segera berlangganan PDAM, agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih dibandingkan harus membuat sumur sendiri.

Jika kamu hendak membeli sebuah rumah atau mendirikan sebuah rumah, sebaiknya ketahui terlebih dahulu mengenai kondisi lahan pembangunan.

Bangun rumah di tanah bekas sawah juga banyak dilakukan agen perumahan saat ini. Untuk itu, sebelum membeli rumah dengan kondisi tanah seperti itu, ketahui terlebih dahulu resikonya sebagai berikut:

Risiko Ada Ular

Tahukah kamu bahwa ular merupakan salah satu hewan yang habitatnya di tempat atau lahan seperti area persawahan. Namun, karena sawah banyak di ratakan untuk urusan properti, maka habitatnya menjadi terganggu.

Hal ini tentunya akan berbahaya jika sudah bangun rumah di tanah bekas sawah, karena hewan seperti ular tersebut masih bisa masuk kapan saja dan dimana saja. 

Solusi Rumah Bekas Lahan Sawah

Meskipun rumah atau bangunan yang kita pilih berada di tanah bekas sawah, kita masih bisa melakukan beberapa hal untuk menghindari resiko berbahaya tadi, yaitu:

Mengukur Kedalaman Tanah

Pihak kontraktor yang kamu sewa atau mungkin kamu juga bisa melakukan hal ini. Kamu bisa mengukur kedalaman tanah.

Jika kondisi tanah bangunan ini lebih berair dan gembur, kamu atau jasa kontraktor bisa menggalinya terlebih dahulu dan mengganti tanahnya dengan tanah yang lebih keras.

Setelah itu, tanahnya diratakan dan dipadatkan menggunakan mesin khusus. Setelah itu, perlu waktu beberapa bulan agar tanah bekas sawah ini benar-benar siap digunakan membangun rumah.

Mulai dengan menggunakan pondasi tiang pancang agar lebih kuat dan hindari menggunakan batu kali, karena khawatir tidak dapat menahan beban.

Bored Pile

Jika tanah bekas sawah berada di kawasan padat penduduk, metode bored pile juga biasa digunakan. Metode ini dilakukan dengan melubangi tanah menggunakan bor dengan kedalaman tertentu.

Setelah itu, para pekerja bangunan akan memasang pondasi besi tulang ke bagian tanah tersebut. setelah semua dipasang, bangun rumah di tanah bekas sawah bisa mulai dilakukan. 

Sangat penting untuk mengetahui beberapa risiko bangun rumah di tanah bekas sawah, agar bangunan rumahmu tidak mengalami kerusakan di masa depan nanti. 

Sedang mengalami masalah bangun rumah di tanah bekas sawah? Konsultasikan saja dengan jasa kontraktor tanganketiga, kami siap memberikan solusi terbaik untuk mewujudkan rumah impian kamu. Konsultasikan lewat whatsApp tanganketiga sekarang!

2 thoughts on “5 Risiko Bangun Rumah di Tanah Bekas Sawah Wajib Diketahui!

  1. Avatar of Ricky sofyan Ricky sofyan berkata:

    Saya berencana membeli lahan bekas kebun kangkung, apakah kondisi nya lebih riskan dibanding lahan bekas sawah untuk si bangun sebuah rumah.
    Dan bagaimana solusi nya jjka lahan bekas kebun kangkung tersebut ingin di bangun rumah. Dan berapa kira2 biaya yg harus dikeluarkan untuk memadatkan lahan tersebut agar aman untuk di bangun

  2. Avatar of Imessy Imessy berkata:

    Saya ingin membeli sawah ,di keringkan 1-2 THN baru di bangun menunggu kepadatan tanah dahulu , apakah hal tersebut cukup bagus ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *